Habis Ketemu Yoanito Nih

Habis ngobrol panjang lebar sama Yoanito... kasihan, habis kehilangan dompet dia... terus hampir kena tipu pula... hasil ngobrolnya antara lain mbicarain masalah dunia perkoasan yang menurut Yoyo, panggilan akrab Yoanito, sangat nggak jelas... mungkin nggak jelas standardnya karena semuanya sangat tergantung pada orang2 atau staf2 di masing2 bagian... ada yang menyenangkan tapi ada juga yang tidak menyenangkan, bahkan ada yang cenderung mempersulit para koas... Sayang sekali Yoyo (Yoanito, bukan si Yoyo yang suka main Empuk Getuk) belum melewati stase jiwa... bahkan Yoyo bakalan menjadi adik mingguku di stase jiwa, sehingga aku nggak bisa tanya2 tentang segala sesuatunya sama Yoyo... Yang jelas, Yoyo banyak cerita tentang stase2 yang sudah dia lewati... Yang penting menurut Yoyo adalah bukan kepinteran secara kognitif yang kita punya melainkan bagaimana sikap kita terhadap pasien... Yang penting bukan menjadi dokter yang pinter melainkan bagaimana menjadi dokter yang selalu bisa mengusahakan agar pasien puas dan senang... kurang lebihnya begitu... Yoyo juga mewanti2 supaya aku nggak mengejar kepinteran atau kepandaian yang sia2 yang menjauhkanku dari realita kasih terhadap sesama yang merupakan inti dari dunia kedokteran pada khususnya dan dunia pada umumnya... Dan juga tentang ketamakan... Yoyo sangat nggak suka sama orang yang tamak atau terlalu ambisius dengan keberhasilannya sendiri tanpa mempedulikan kepentingan orang lain... Yoyo mengkritik teman2 2002 yang memajukan jadwal judisium menjadi minggu kedua Juli padahal masih banyak teman2 yang belum selesai koasnya... Katanya lagi, yang penting selama koas adalah membina hubungan pertemanan dan persahabatan yang erat di mana kita bisa eksis dengan teman satu kelompok dan juga dengan staf atau residen yang ada... Hmmm... Yoyo sih bisa seperti itu karena pada dasarnya dia orangnya sosial banget, sedangkan aku? Aku lumayan berbeda dengan Yoyo karena meskipun dalam hati aku sosial, di luarnya aku kelihatan individualis banget... soale aku pendiam dan pemalu... kata mbak Yani, tinggal dibiasakan aja pasti bisa... YAh, semoga saja bisa... Aku akan berusaha untuk bersikap sebagaimana aku berpikir... antara pikiran, perasaan, dan perbuatan satu adanya sehingga aku dapat menjadi manusia seutuhnya... Hehe... Selamat berkoas ria... selamat berkoas ceria... Tuhan Yesus memberkati... amin...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Doa bagi Kota Tercinta

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.