Sekedar Berpikir Nih...

Mungkin posting ini bakalan tumpang tindih dengan posting sebelumnya atau dengan tulisan di buku diary ijo atau malah tidak sama sekali... Aku sedang berpikir mau jadi orang kaya' apa aku ini... orang yang ambisius dalam mencapai sesuatu, orang yang tekun belajar sampai jadi orang pintar, orang yang pantang menyerah menghadapi apa pun juga sampai mencapai tujuan yang ditentukan, atau orang yang santai2 aja, yang mengalir, yang bisa mengatur kapan saatnya untuk tegang dan kapan saatnya untuk santai. Aku kepikiran sama omongannya Yoanito tadi waktu dia main ke rumah untuk pinjam uang sama cerita2... katanya, aku seperti akan kembali ke kebiasaanku waktu SMA 1 dulu, yaitu rajin belajar untuk mencapai prestasi yang setinggi2nya... apa betul begitu? Aku nggak pernah merasa bahwa aku ini rajin belajar... kadang2 aja rajin kalo lagi pingin atau merasa butuh belajar... tapi lebih seringnya malas dan lebih memilih untuk banyak tidur karena bagiku waktu tidur adalah waktu yang paling berharga dalam hidup... ada ayat yang mengatakan bahwa "enak tidurnya orang yang bekerja"... Maka dari itu, aku ingin coba bekerja keras supaya waktu tidur aku bisa merasa enak seperti yang dibilang ayat tadi... Salah nggak sih? Aku berpikir, di surga apakah kita juga butuh tidur? Bukankah tubuh kemuliaah tidak akan pernah rusak sehingga nggak akan terasa lelah sehingga kita nggak butuh tidur? Terus seperti gimana ya itu keadaanya? Mungkin bakalan euforia terus seperti orang yang lagi "tinggi" atau dalam keadaan mania... tapi dalam konteks kesempurnaan, nggak ada itu istilah sakit atau gangguan kepribadian... makanya di surga nanti aku bisa bebas lepas mengekspresikan diriku dalam sukacita murni dari Tuhan tanpa perlu minum obat karena di surga nggak ada obat... Lho, kok malah jadi ngomongin surga sih? Sampai di mana aku tadi ya? O iya, sampai ke tentang waktu tidur yang berharga...

Apakah aku harus jadi Mimi yang biasa2 aja dalam arti seimbang dalam segala hal baik itu dalam waktu belajar, waktu bermain, dan waktu tidur? Kalau iya, bagaimana caranya? Apa indikatornya? Apakah aku terlalu banyak berpikir dan merasa sehingga kurang bertindak dan berupaya? Terlalu banyak teori kurang praktek? Terlalu asyik menulis kurang banyak ngomong2? Hmmm... masalahnya, kalau tulisan kan bisa aku baca2 atau liat2 lagi di waktu luang sedangkan kalo omong2 kan bisa lupa kecuali kalo direkam... masa' ngobrol sambil bawa alat perekam? Kaya' detektif atau polisi aja... hehe, tapi gpp ding... kapan2 bisa dicoba tuh idenya... Duh jadi ngelantur ke mana2... semoga nggak sekedar ber'(maaf)masturbasi' pikiran saja nih tetapi bisa dinikmati oleh siapa saja yang kebetulan maupun nggak kebetulan membacanya... selamat membaca... selamat menikmati... selamat merenungkan... Tuhan memberkati... amin... (tiru2 kotbah pendeta, hehe)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Doa bagi Kota Tercinta

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.