K3M, Berkat atau Kutuk

Pagi ini aku bangun agak lebih siang dikit daripada biasanya... Maklum, hari Minggu, hari libur... plus lagi nggak ada tugas ngiringi kebaktian... bener2 libur... senangnya... Meskipun demikian, aku kok masih merasa sedikit cemas dan disforia ya... aku memikirkan bagaimana besok K3M-nya... mana tempatnya jauh lagi, Kalibawang... di sana sulit air tidak? Terus bermalamnya di mana? Makannya bagaimana? Boleh pulang waktu weekend tidak? Kegiatannya apa aja? Aku mampu tidak ya? Itulah beberapa pertanyaan di antara ribuan pertanyaan yang bikin aku nggak bisa tenang saat ini... Maklum, aku kan bukan tipe seorang survivor sejati... aku terlalu manja dan terlalu nyaman dengan segala fasilitas yang ada di rumah... bisa internetan, mandi pake air hangat, nyuci pake mesin cuci, dll... lha besok, di Kalibawang? Bagaimana ya situasinya? Lubang jarum yang ini sepertinya bakalan akan sulit untuk dilalui... Sebelumnya memang sudah banyak lubang jarum-lubang jarum yang telah kulalui dengan hasil yang pas2an... mulai dari ujian OSCE, pergi ke Banyumas untuk pertama kali bersama teman2, home visit pasien, ujian stase jiwa, tugas luar kota, refleksi kasus, dll... rasanya memang lebih mudah bagi seekor unta untuk melewati lubang jarum daripada seorang kaya untuk masuk kerajaan sorga... apa aku berubah wujud jadi unta saja ya? Hehe... nggak mungkin deh...

Mau jujur apa mau setingkat lebin tinggi daripada jujur? Jujur dulu deh... jujur kacang ijo... hehe... Jujur nih, kenapa aku sedemikian pesimisnya ya? Kenapa aku nggak bisa seoptimis teman satu kelompokku si Aryo? Kenapa ya? Aku pingin deh sekali-kali berpikiran positif terus tanpa keluar satu pun keluhan sia2... Kemudian setingkat lebih tinggi daripada jujur... berkat atau kutuk itu tergantung bagaimana sudut pandangku sebenarnya... aku bisa menganggap K3M itu sebagai berkat atau kutuk... Sebagai berkat, bahwa dengan menjalani K3m, karakterku semakin terbentuk menjadi lebih kuat dan tangguh lagi... Sebagai kutuk, ya cuma menjadi beban saja dan membuat hidup lebih tidak nyaman aja... So, mau pilih yang mana? Berkat atau kutuk? Kalao firman Tuhan bilang, pilihlah berkat... aku bakalan naik dan tidak turun, bakalan menjadi kepala dan bukan ekor, itu janjiNya kalau aku pilih berkat...

Jadi, mau bagaimana sekarang? Mau menyesali terus apa yang harus kuhadapi nanti atau mau bersyukur buat waktu2 yang ada ini sehingga aku bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik? Semuanya ada di tanganku sekarang... Mana yang akan kupilih... hmmm... aku akan pilih yang terbaik menurut Tuhan aja ah... aku akan pilih berkat dan bukan kutuk... aku akan pandang K3M sebagai berkat dan bukan kutuk... Aku akan bersyukur dan bukan mengeluh berlebihan... Setiap kali ada yang membebani hatiku, aku akan cari wajah Tuhan dan akan kuhempaskan bebanku itu di kakiNya... Ini komitmenku... Tuhan yang tahu dan kita semua saksinya... ingatkan aku kalau aku lupa ya... thank you very much...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Doa bagi Kota Tercinta

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.